KOMPAS.com - Menggunakan OVI Chat di ponsel-ponsel terbaru Nokia
ternyata tak cukup mendongkrak popularitas layanan chatting di kalangan
pengguna Nokia. Kini ada 'senjata' baru yang diandalkan Nokia untuk
bersaing dengan layanan chatting via ponsel yakni Whatsapp
Messenger.
Whatsapp Messenger merupakan salah satu aplikasi yang diunggulkan
dalam program Nokia Break Free yang baru diluncurkan Jumat (8/4/2011)
pekan lalu. Aplikasi chatting yang memungkinkan pengguna mengirim pesan
serta file gambar, suara, dan video itu bisa dipakai lintas platform dan
tidak ribet menggunakannya.
"Untuk terhubung dengan teman lewat Whatsapp Messenger, tak perlu
minta PIN dan menunggu di-approve.Yang perlu dilakukan hanyalah meminta
nomor telepon saja. Kalau nomor telepon sudah ada di phonebook, maka
otomatis orang itu menjadi teman kita. Jadi enggak perlu repot lagi,"
kata Head of Service and Portofolio Nokia Indonesia Haryati
Lawidjaja.
Ia mengatakan bahwa Whatsapp Messenger sendiri bukan aplikasi
eksklusif milik Nokia. Beberapa ponsel merek lain sebenarnya juga bisa
memakai Whatsapp Messenger. Namun, justru dengan aplikasi yang lintas
platform tersebut membuat pengguna tak terbatasi sekat-sekat sehingga
dapat bebas berkomunikasi dari ponsel Nokia ke ponsel lain layaknya
komunikasi suara atau SMS.
Ketika ditanya apakah kehadiran Nokia dengan Whatsapp Messenger
adalah upaya untuk mengalahkan penetrasi BlackBerry dengan fitur
utamanya BlackBerry Messenger, Haryati menjawab diplomatis. "Sebenarnya
enggak berhubungan dengan mengalahkan. Tapi kita lebih melihat kebutuhan
konsumen. Meski demikian, tak bisa dipungkiri bahwa kemampuan layanan
Blackberry Messenger dan Whatsapp Messenger memiliki kesamaan. Keduanya
sama-sama memungkinkan pengguna mengirimkan teks dan file gambar, suara
dan video semudah mengirim SMS. Jadi, kompetisi keduanya lewat layanan
ini sangat dimungkinkan," ujarnya.
Jadi, apakah Whatsapp Messenger akan membantu Nokia mengalahkan
BlackBerry Mesenger? Haryati hanya menjawab dengan optimis bahwa
Whatsapp Messenger akan dipakai banyak orang, terutama dengan masih
banyaknya orang yang memakai Nokia.
"Dari seluruh pengguna ponsel 70 persen masih memakai Nokia. Let's
say 10 persennya memakai ponsel yang bisa support aplikasi Whatsapp
Messenger," ujarnya. Menurutnya, dengan jumlah pemakai Nokia itu,
Whatsapp Messenger sangat berpeluang untuk digunakan lebih banyak
orang.