Jakarta - Dampak gempa Jepang masih dirasakan berbagai perusahaan teknologi, termasuk Sony Ericsson. Vendor patungan Jepang-Swedia ini mengalami kelangkaan pasokan komponen dan harus bertarung dengan para rival untuk mendapatkannya.

Chief Executive Sony Ericsson, Bert Nordberg, menyatakan bahwa terjadi keterbatasan komponen layar, baterai, modul kamera dan beberapa printed circuit boards terkait gempa Jepang yang terjadi pada 11 Maret.

Meski situasi di Jepang perlahan stabil, kelangkaan ini dikhawatirkan tetap berpengaruh pada pasokan handset Sony Ericsson di kuartal 2 2011.

"Kami sekarang sedang bertempur dengan pemain lain yang lebih besar untuk mendapatkan komponen," kata Nordberg, seperti dikutip detikINET dari Reuters, Rabu (20/4/2011).

Tak pelak, kelangkaan komponen ini dikhawatirkan berdampak pada penurunan profit perusahaan. Sebelumnya, Toshiba Corp sudah menyatakan profit operasionalnya tidak sesuai ekspektasi karena bencana tersebut.

Sony Ericsson menyatakan gempa di Jepang telah membatasi volume smartphonenya. Selain itu juga membuat rilis handset Neo tertunda di beberapa wilayah. Situasi ini dinilai kurang menguntungkan karena mereka sedang berjuang melawan rival berat di pasar smartphone.